Tokocrypto PHK 20% Karyawannya!
Tokocrypto, salah satu crypto exchange terbesar di Indonesia yang didukung oleh Binance, pada hari Rabu (21/9) resmi mengumumkan bahwa mereka melakukan PHK (pemutusan hubungan kerja) kepada sekitar 20% dari total 227 karyawannya dengan pertimbangan perubahan fokus bisnis. Kabar ini setidaknya telah didengar Be[IN]Crypto Indonesia sejak 13 September lalu.
VP Corporate Communications Tokocrypto, Rieka Handayani, mengatakan bahwa keputusan perubahan strategi bisnis berdasarkan hasil analisis dan prediksi yang telah dilakukan oleh manajemen dalam mengantisipasi dan beradaptasi terhadap ketidakpastian kondisi market kripto dan ekonomi global yang berkepanjangan.
Sehingga dari sana, beberapa langkah akhirnya harus diambil oleh manajemen, baik untuk eksternal maupun internal, dengan salah satunya mengambil tindakan merumahkan sebagian karyawan mereka.
Bagi karyawan yang terkena imbas, Tokocrypto akan memberikan rekomendasi kepada perusahan-perusahaan web3 dan blockchain yang selama ini telah menjadi partner Tokocrypto.
Rieka Handayani menjamin bahwa segala perubahan yang terjadi dalam internal perusahaan tidak akan berdampak pada standar operasional yang telah ditetapkan untuk melayani seluruh pengguna Tokocrypto.
Memisahkan Beberapa Unit Bisnis
Selain merumahkan karyawan, Tokocrypto juga akan memperkuat kembali bisnis utamanya sebagai crypto exchange dan memisahkan T-Hub dan TokoMall menjadi entitas yang berbeda. Mereka akan mentransfer beberapa karyawan ke unit-unit bisnis tersebut.
“Langkah internal yang diambil adalah mentransfer beberapa karyawan kepada bisnis unit yang telah menjadi entitas berbeda yaitu T-Hub dan TokoMall,” jelas Rieka Handayani dalam keterangan tertulis pada hari Rabu (21/9).
Sebagai informasi, T-Hub adalah platform komunitas blockchain yang mengelola beberapa lokasi seperti di Jakarta, Bali, dan Solo. Sementara itu, TokoMall merupakan platform pembuatan (minting) dan jual-beli (marketplace) NFT.
Mengutip laporan Kumparan, Tokocrypto memastikan bahwa seluruh proses perubahan strategi bisnis akan dilakukan secara transparan dan mematuhi segala peraturan Pemerintah Indonesia yang berlaku.
Dalam sebuah kesempatan pada awal bulan September ini, Be[IN]Crypto Indonesia telah mendengar mengenai rencana Tokocrypto untuk memisahkan unit bisnisnya menjadi entitas yang berbeda.
Turut Rasakan Dinginnya Crypto Winter
Seorang sumber yang tidak ingin menyebutkan identitasnya karena hal ini bersifat rahasia juga sempat mengatakan bahwa Tokocrypto dan Indodax menguasai 90% market crypto exchange di Indonesia.
Mengutip laporan CNBC Indonesia, CEO Tokocrypto, Pang Xue Kai, sebelumnya sempat mengungkapkan bahwa crypto winter, momen ketika mayoritas harga berbagai kripto anjlok, membuat para investor malas bertransaksi. Sehingga, rata-rata volume transaksi di Tokocrypto ambrol hingga 50% dari periode puncaknya.
“Kalau market sedang bearish, siapa yang mau trading, mereka beli harganya langsung turun lagi,” jelas Pang Xue Kai di sela-sela acara NXC (Nexticorn) International Summit 2022.
Membedah Afiliasi Tokocrypto dengan Binance
Tokocrypto adalah salah satu dari 25 calon pedagang fisik aset kripto (CPFAK) di Indonesia yang terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Perusahaan ini didirikan oleh Pang Xue Kai pada awal 2018. Saat awal berdiri, Tokocrypto mendapat pendanaan putaran awal dari sejumlah investor termasuk QCP Capital yang merupakan perusahaan perdagangan aset digital dan investasi berbasis di Singapura.
Kemudian, Tokocrypto menjadi pedagang aset kripto pertama yang terdaftar dan diawasi oleh Bappebti pada November 2019. Selanjutnya, Binance diketahui turut berinvestasi di Tokocrypto pada 12 Mei 2020.
“Investasi di Tokocrypto memungkinkan kami untuk mengeksplorasi bersama peluang baru yang menarik di pasar Indonesia bersama mitra lokal yang telah teregulasi untuk menghadirkan kebebasan dalam hal keuangan,” kata founder dan CEO Binance, Changpeng ‘CZ’ Zhao, waktu itu.
Kemudian pada Desember 2021, Signum Capital yang merupakan venture capital (VC) asal Singapura yang berfokus pada perusahaan blockcain berinvestasi pada TKO by Tokocrypto. Toko Token (TKO) merupakan proyek kripto Indonesia yang berfungis sebagai tulang punggung ekosistem blockchain lengkap yang mencakup crypto exchagne, marketplace NFT, dan lain sebagainya. TKO diluncurkan melalui Binance Launchpad pada April 2021.
Kini, seiring dengan komitmen memperluas pemanfaatan teknologi blockchain di Indonesia, Tokocrypto menghadirkan Tokoverse (atau Tokoscape) yang merupakan sebuah ekosistem blockchain. Di dalamnya mencakup beragam hal, termasuk proyek kripto TKO, hub komunitas kripto & blockchain T-Hub, marketplace NFT TokoMall, program CSR berbasis blockchain TokoCare, serta TokoLabs yang merupakan program inkubator dan akselerator yang mendorong bisnis dan inovasi blockchain di Indonesia.