Binance Akan Rilis Soulbound Token (SBT) yang Digagas Vitalik Buterin
Layanan OTC kripto di Dubai jadi tempat menarik bagi warga Rusia untuk menghindari sanksi Barat?
Binance pada hari Senin (1/8) mengumumkan bahwa mereka akan menerbitkan Binance Account Bound (BAB) yang merupakan Soulbound Token (SBT) pertama yang dibangun di atas BNB Smart Chain.
Token BAB pada awalnya akan diperkenalkan sebagai proyek percontohan, dan hanya akan dapat diakses melalui aplikasi mobile Binance. Token ini dirancang untuk mengesahkan status pengguna terverifikasi di platform Binance.
Pengguna yang telah melakukan know your customer (KYC) akan dapat mencetak BAB mereka sendiri langsung di crypto wallet yang digunakan di Binance. Saat mencetak, pengguna akan diminta untuk memilih alamat crypto wallet, baik yang sekarang atau opsi untuk membuat yang baru bagi tempat SBT itu akan berada.
Suatu token BAB tidak dapat dipindahtangankan dan hanya dapat dicabut atau dibatalkan oleh pengguna yang bersangkutan, karena merupakan token unik yang hanya dapat dicetak setelah menyelesaikan KYC.
Selain berfungsi sebagai identitas di Binance, SBT juga dapat digunakan oleh protokol pihak ketiga untuk memverifikasi token BAB dalam berbagai tujuan, termasuk menghindari bot, NFT airdrop, DAO yang menggunakannya untuk pemungutan suara, dan lain sebagainya.
Binance menyebut potensi Soulbound Token jauh melampaui implementasi fase awal.
Membangun masyarakat yang terdesentralisasi (Decentralized Society / DeSoc) membutuhkan lebih dari sekadar masalah keuangan yang telah dapat dilihat sejauh ini.
Agar blockchain tetap menjadi pusat ekosistem yang kolaboratif dan menarik, ada kebutuhan untuk inisiatif lain dan kasus penggunaan yang melampaui uang. Di sini Soulbound Token hadir.
Soulbound Token (SBT) Digagas Vitalik Buterin
Konsep SBT pertama kali diperkenalkan oleh co-founder Ethereum, Vitalik Buterin, bersama dengan E. Glen Weyl dan Puja Ohlhaver pada Januari 2022. Mereka menjelaskan kelemahan dari fitur transferabilitas dan kelayakan komersial dari NFT.
SBT adalah jenis standar token baru yang berpotensi membentuk blok bangunan penting untuk DeSoc. Vitalik Buterin merinci beberapa cara SBT dapat digunakan. Mulai dari gelar universitas, lisensi, hingga kredensial pendidikan sampai sebagai nilai kredit web3.
Layanan OTC Kripto di Dubai Tarik Antusiasme Orang Rusia
Coinsfera, crypto exchange over-the-counter (OTC) berbasis di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), ternyata menjadi salah satu yang populer di kalangan trader kripto yang mendapat ‘sanksi’ dari negara Barat.
Bloomberg pada hari Senin (1/8) melaporkan bahwa Coinsfera menjadi crypto exchange OTC yang menarik bagi orang-orang Rusia, Iran, dan lainnya yang dirugikan oleh sanksi Barat atau pembatasan lokal di wilayah mereka.
Para klien Coinsfera berjuang untuk dapat bertransaksi melalui bank, karena keterbatasan akses mereka. Orang-orang Rusia yang terkena sanksi terbang ke Dubai untuk melakukan transaksi OTC kripto yang cukup besar.
Struktur OTC memungkinkan pelanggan untuk membeli kripto dengan mata uang lokal dan menjualnya dengan uang tunai di Dubai. Prosesnya memakan waktu beberapa menit, melibatkan dokumen identitas, dan menjawab beberapa pertanyaan.
Tidak seperti centralized crypto exchange (CEX), yang mencocokkan perdagangan secara digital, transaksi OTC sering dilakukan melalui sistem penyimpanan kripto offline atau cold wallet. Jadi, tidak ada buku pesanan publik, yang memungkinkan klien untuk membeli atau melepas aset tanpa banyak jejak.
Whale biasanya memilih platform OTC jika mereka ingin melakukan permainan yang cukup besar tanpa mempengaruhi harga kripto, yang tergantung pada asetnya, bisa tidak likuid dan karenanya sensitif terhadap perdagangan besar.
Berada di Area Abu-abu?
Sejauh ini, UEA belum memberlakukan hukumannya sendiri terhadap negara atau individu Rusia yang dikenai sanksi di tempat lain. Baik Coinsfera maupun crypto exchange OTC lainnya tidak dilarang melakukan bisnis semacam ini.
Hal yang patut diperhatikan adalah, transaksi OTC kripto merupakan perdagangan berbasis uang tunai dan tidak dilaporkan secara publik. Tidak jelas berapa banyak uang yang dipindahkan menggunakan kripto sebagai saluran atau berapa proporsinya yang mungkin menarik minat regulator.
Namun, perdagangan OTC menambah pengawasan internasional atas aliran uang yang berpotensi ilegal melalui UEA, yang diberi penunjukan daftar abu-abu pada Maret lalu oleh Satuan Tugas Aksi Keuangan berbasis di Paris yang dibentuk oleh negara-negara G7 untuk memerangi pencucian uang.
Hampir Seluruh Dana Protokol Terkuras, Nomad Bridge Alami Eksploitasi Senilai US$190 Juta
Protokol lintas rantai Nomad bridge pada hari Selasa (2/8) mengalami eksploitasi yang menguras hampir seluruh dana protokol yang berjumlah sekitar US$190 juta (Rp2,82 triliun).
Menurut data DefiLlama, total value locked (TVL) Nomad telah jatuh dari US$190,38 juta menjadi US$5.900 selama beberapa jam terakhir.
Seperti jembatan kripto lintas rantai (cross-chain crypto bridge) lainnya, Nomad memungkinkan pengguna untuk mengirim dan menerima kripto di antara berbagai blockchain seperti Ethereum, Avalanche, Milkomeda, Evmos, dan Moonbeam.
Menanggapi kabar ini, Nomad membuat pernyataan di publik bahwa mereka, “Mengetahui insiden yang melibatkan Nomad token bridge. Kami sedang menyelidiki dan akan memberikan pembaruan ketika kami memilikinya.”
Ironisnya, Nomad pada 28 Juli baru saja mengumumkan bahwa mereka mendapat suntikan investasi senilai US$22,4 juta dari Coinbase Ventures, OpenSea, Crypto.com Capital, hingga Polygon. Adapun pada April lalu, valuasi Nomad diperkirakan mencapai US$225 juta.
Serangan yang Menyasar Cross-Chain Crypto Bridge
Serangan bagi protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi) terbesar dalam sejarah adalah pada Ronin bridge pada akhir Maret lalu. Hal ini terjadi ketika sekitar US$625 juta kripto tersedot keluar dari jembatan yang menggerakkan game play-to-earn (P2E) Axie Infinity.
Hanya beberapa bulan sebelum itu pada Februari 2022, sekitar US$326 juta terkuras dari Wormhole bridge, mendatangkan malapetaka di seluruh komunitas blockchain Solana dan ekosistem DeFi yang lebih luas.
Kemudian pada 24 Juni lalu, Horizon bridge milik Harmony mengalami peretasan senilai US$100 juta.
Socios.com Investasi US$100 Juta di Barca Studios untuk Bantu FC Barcelona Percepat Strategi Web3
FC Barcelona pada hari Senin (1/8) mengumumkan bahwa mereka menjual 24,5% saham di Barça Studios kepada Socios.com senilai US$100 juta (Rp1,48 triliun) untuk mempercepat strategi audiovisual, blockchain, NFT, dan web3.
Investasi dari pemilik Socios.com dan penyedia teknologi Chiliz ini ditujukan untuk Barça Studios yang merupakan digital content creation & distribution hub FC Barcelona. Adapun penjualan saham ini telah dilakukan sesuai dengan otoritas dari Majelis Umum Anggota FC Barcelona yang konon diadakan pada 23 Oktober lalu.
Alexandre Dreyfus, CEO Socios.com dan Chiliz, mengatakan bahwa Barça Studios sekarang dapat memanfaatkan teknologi, keahlian, dan skala global pihaknya untuk membantu meluncurkan strategi konten web3 FC Barcelona dan memberikan aliran pendapatan jangka panjang baru yang akan menguntungkan klub selama beberapa musim mendatang.